PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI EKONOMI KELAS XI
Bonefasius Hardin,S.Pd
Kompetensi
Dasar :
3.2
Menganalisis konsep pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi serta
permasalahan dan cara mengatasinya.
4.2 Menyajikan hasil temuan permasalahan
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi serta cara mengatasinya
PERTUMBUHAN
EKONOMI
A. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik dapat menganalisis
konsep pertumbuhan ekonomi serta
permasalahan dan cara mengatasinya, terampil dalam menyajikan hasil temuan
permasalahan pertumbuhan ekonomi, serta cara mengatasinya. Dengan demikian,
akan terbentuk sikap kritis, kreatif, jujur, dan bertanggung jawab
B.
Uraian Materi
a)
Definisi Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Sedangkan
Simon Kuznets menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah keadaan dimana suatu
negara mampu meningkatkan output (hasil produksi ekonomi) berdasarkan kemajuan
teknologi yang diiringi dengan penyesuaian ideologi. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu
wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat
pertumbuhan ekonomi, maka semakin cepat proses pertambahan output wilayah,
sehingga prospek perkembangan wilayah semakin baik. Dengan diketahuinya
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, akan dapat ditentukan sektor prioritas
pembangunan.
Hal ini menunjukkan
adanya tiga komponen yang berkaitan satu sama lain dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, yaitu peningkatan produksi negara, kemajuan teknologi
untuk meningkatkan produktivitas, dan penyesuaian ideologi yang terbuka dalam
menerima teknologi baru.
b)
teori Pertumbuhan
Ekonomi
Teori
dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai
dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang
dikemukakan beberapa ahli untuk mengungkapkan konsep pertumbuhan ekonomi,
secara umum teori tersebut sebagai berikut.
a.
Teori Klasik:
1) Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi
sebenarnya bertumpu padA adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan
penduduk maka akan terdapat pertambahan
output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
2)
David Richardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk
yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan
menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan
mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk
membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (stationary
state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The
Principles of Political and Taxation
b. Teori Neo Klasik
1) Teori Joseph Schumpeter
Pertumbuhan ekonomi
suatu negara terjadi jika para pengusaha mengadakan inovasi dan mampu
mengadakan kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya
2) Teori Robert M. Solow
Robert Solow
berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil
atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat
berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow, pertambahan penduduk
harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
3) Teori Harrord Domar
Teori ini beranggapan
bahwa modal harus dipakai secara efektif karena pertumbuhan ekonomi sangat
dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas
tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
c.
Teori Historis
1) Teori Friederich List
Menurut Friendrich
List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dilihat dari teknik produksi sebagai
sumber penghidupan. Tahapan terdiri dari:
a) Masa berburu dan mengembara
b) Masa berternak dan bertani
c) Masa bertani dan kerajinan
d) Masa industri dan perdagangan.
2) Teori Bruno Hildebrand
Perkembangan ekonomi
ditinjau dari cara pertukaran yang digunakan dalam masyarakat. Tahapan terdiri
dari:
a) Masa pertukaran dengan barter
(natura)
b) Masa pertukaran dengan uang
c) Masa pertukaran dengan kredit
3) Teori Karl Bucher
Perkembangan ekonomi
ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumen. Tahapan ini terdiri dari:
a) Rumah tangga tertutup
b) Rumah tangga kota
c) Rumah tangga bangsa
d) Rumah tangga dunia
4) Teori Warner Sombart
a) Zaman Perekonomian Tertutup
Pada masa ini, semua
kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga
tidak terjadi pertukaran barang atau jasa.
b) Zaman Kerajinan dan
Pertukangan
Pada masa ini,
kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat
dipenuhi sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan
keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan
jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk
mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan.
Masa kerajinan dan
pertukangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Meningkatnya kebutuhan manusia
• Adanya pembagian tugas sesuai
dengan keahlian
• Timbulnya pertukaran barang dan
jasa
• Pertukaran belum didasari
profit motive
d.
Teori Pertumbuhan Ekonomi-Modern
Walt Whitman Rostow dalam
buku ‘The Stages of Economic Growth’ berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
dibagi menjadi 5 tahap:
a) Masyarakat Tradisional (The
Traditional Society)
Pada tahap ini
masyarakat masih sangat sederhana. Kegiatan produksi hanya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri dan tidak menggunakan teknologi yang modern,
hanya menggunakan alat-alat sederhana dan tidak ada pembagian kerja.
b) Pra-Lepas Landas (The
Pre-Condition for Take Off)
Merupakan tingkat
pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi
baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
c) Lepas Landas (The
Take Off)
Merupakan interval
waktu yang diperlukan untuk mendobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan
yang berkelanjutan. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
diperluas. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat.
Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih
dari jumlah pendapatan nasional. Industri-industri baru berkembang dengan cepat
dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
d) Dorongan Menuju Kedewasaan (The
Drive to Maturity)
Merupakan perkembangan
terus menerus daimana perekonomian tumbuh secara teratur serta lapangan usaha
bertambah luas dengan penerapan teknologi modern. Investasi efektif serta
tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi
ini berlangsung secara cepat. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah
penduduk. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan
sendiri. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan
industri pada masa take off dengan penerapan teknologi modern.
e) Konsumsi Tinggi
Sektor-sektor industri
merupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi
barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa. Pendapatan riil per kapita
selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi
yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan. Kesempatan
kerja penuh sehingga pendapatan nasional tinggi. Pendapatan nasional yang
tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
C. Perhitungan
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi dapat dijadikan sebagai patokan yang melihat kemajuan suatu negara dan
bagaimana hasil dari pembangunan yang dilakukan selama periode tersebut. Jika
pembangunan yang dilakukan pemerintah berhasil dengan efektif, maka akan
terlihat pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam masyarakat.
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk
ukuran nasional, Gross National Product (GNP) atau Gross Domestic Product (GDP)
tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya, atau dapat dituliskan dalam
rumus sebagai berikut:
Untuk
menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi, terlebih dahulu harus diketahui nilai
GNP atau GDP selama periode tertentu. Guna memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang penghitungan pertumbuhan ekonomi, dapat ditunjukkan contoh kasus
seperti berikut.
Contoh kasus:
·
GDP Negara X tahun 2018
adalah US$160 miliar dan nilai GDP tahun 2019 adalah US$168 miliar. Dengan
demikian pertumbuhan ekonomi yang dicapai negara X adalah ….
Pembahasan:
Diperoleh
informasi nilai GDP Negara X tahun 2018 adalah US$160 miliar dan nilai GDP
tahun 2019 adalah US$168 miliar.
Sehingga,
besar nilai pertumbuhan ekonomi negara yang dicapai adalah….
PE
= 0,05 x 100%
PE
= 5%
Jadi
tingkat Pertumbuhan Ekonomi Negara X tahun 2019 adalah sebesar 5%.
Sebagai
ilustrasi kalian dapat memperhatikan gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia
berikut ini:
Rangkuman:
1.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.
2.
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Teori Klasik, Teori Neoklasik, Teori Historis
3.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan,
misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP) atau Gross
Domestic Product (GDP) tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya
PEMBANGUNAN
EKONOMI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan
pembelajaran 2 ini diharapkan peserta didik dapat menganalisis konsep
pembangunan ekonomi serta permasalahan dan cara mengatasinya, terampil dalam
menyajikan hasil temuan permasalahan pembangunan ekonomi serta cara
mengatasinya sehingga terbentuk sikap kritis, kreatif, jujur, dan bertanggung
jawab.
B. Uraian Materi
1. Definisi Pembangunan Ekonomi
Selamat, kalian sudah
menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran 1. Sekarang kalian masuk ke Kegiatan
Pembelajaran 2, di sini kalian akan mempelajari tentang Pembangunan Ekonomi.
Selamat Belajar!
Pembangunan ekonomi
adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu negara.
Menurut
Michael Todaro dalam Suryana (2010), pembangunan diartikan sebagai proses
dimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial,
sikap-sikap mental yang terbiasa, dan lembaga nasional termasuk pula percepatan
atau akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan
kemiskinan absolut.
2. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi
dan Pembangunan Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno
(2011), pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh
perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Perbedaan
antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat
kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial, dan teknik
Perbedaan
antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi dapat digambarkan dalam
tabel berikut ini:
|
Pembangunan Ekonomi |
|
Ditandai dengan kenaikan GNP = Gross National
Product, tidak disertai dengan perubahan struktur ekonomi. |
Kenaikan GNP disertai perubahan struktur ekonomi. |
|
Tidak memperhatikan tingkat pemerataan dan
kesejahteraan masyarakat. |
Dengan memperhatikan pemerataan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. |
3. Indikator Pembangunan Ekonomi
Indikator telah terjadinya
pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:
•
Terjadinya
peningkatan pendapatan nasional
•
Terjadinya
Peningkatan Produk Nasional (PNB)
•
Terbukanya
kesempatan kerja
•
Perekonomian
stabil
•
Surplus
neraca pembayaran luar negeri
•
Distribusi
pendapatan merata
4. Tahapan Pembangunan Ekonomi
Secara umum, negara melalui tiga
tahapan pembangunan ekonomi sebagai berikut:
·
Tahap
Pertanian (Agraris). Pada tahap ini sebagian besar penduduk bekerja dalam
bidang pertanian.
·
Tahap
Manufaktur (Industri). Pada tahap ini sebagian besar penduduk bekerja di bidang
industri.
·
Tahap
Ketiga (Bidang Jasa). Pada tahap ini terjadi perpindahan tenaga kerja ke sektor
jasa.
5. Masalah Pembangunan Ekonomi
Berikut ini adalah penjabaran
dari beberapa masalah pembangunan ekonomi:
a. Kemiskinan
Herlan Firmansyah
(2016) menyatakan bahwa kemiskinan seringkali menjadi masalah yang tidak pernah
terselesaikan dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi negara berkembang.
Hal
tersebut diakibatkan adanya siklus yang terjadi secara berulang dan sulit
terselesaikan, yang sering diistilahkan dengan lingkaran kemiskinan yang
merupakan serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa,
sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan
tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi.
b. Pengangguran
Menurut Edy
Hermansyah, masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan,
khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia.
Pengangguran bisa
menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan
nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada
pendapan potensial (pendapatan yang seharusnya).
Adanya
pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat berkurang, sehingga
permintaan terhadap barang-barang hasil produksi juga akan berkurang. Keadaan
demikian tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau
pendirian industri baru. Dengan demikian, tingkat investasi menurun sehingga
pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
c. Ketimpangan dalam distribusi
pendapatan
Leni Permana (2009)
menyatakan bahwa masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah
ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbukan ekonomi yang terus-menerus
tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak
berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan.
Ketimpangan distribusi
pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin semakin curam yang
mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu
terjadinya berbagai tindak kriminal.
Ketimpangan
dapat disebabkan oleh ketidaksetaraan Sumber Daya Alam (SDA), keahlian, bakat,
dan kapital (sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi
dikendalikan oleh pemilik swasta dengn tujuan memperoleh keuntungan dalam
ekonomi pasar, pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih
keuntungan sebasar-besarnya), serta strategi pembangunan yang tidak tepat yang
berorientasi pada pertumbuhan.
d. Tingginya angka pertumbuhan
penduduk
Tingginya
angka pertumbuhan penduduk disebabkan karena tingginya angka kelahiran di suatu
negara, tingginya angka kelahiran disebabkan karena pada saat ini banyaknya
atau maraknya pernikahan dini yang mengakibatkan kehamilan dini pula. Banyak
pula orang-orang yang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, dan ada pula
yang beranggapan bahwa penerus dalam sebuah keluarga adalah anak laki-laki,
sehingga apabila dalam pernikahannya belum memiliki anak laki-laki maka mereka
akan berusaha sampai mendapatkan anak laki-laki.
6. Strategi Pembangunan Ekonomi
Seperti kita ketahui
bersama bahwa salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara sedang
berkembang termasuk di Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut, negara perlu meningkatkan
laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan,
dan investasi.
Untuk Negara
Indonesia, peningkatan laju pembentukan modal ini menghadapi berbagai kendala,
salah satunya adalah kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini
diakibatkan karena tingkat tabungan yang rendah. Tingkat tabungan rendah karena
tingkat pendapatan juga rendah, akibatnya laju investasi juga rendah dan
berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas. Keadaan inilah yang sering
disebut dengan lingkaran setan kemiskinan.
Salah satu cara umtuk
memotong lingkaran setan ini adalah diperlukan suatu pembangunan yang
terencana.
Ada dua cara untuk
memotong lingkaran setan tersebut yaitu:
•
Melakukan
pembangunan yang terencana dengan mencari modal dari luar negeri yang disebut
industrialisasi yang diproteksi.
•
Dengan
cara menghimpun tabungan wajib yang disebut indutrialisasi dengan kemampuan
sendiri.
Dasar pemikiran timbulnya
perencanaan tersebut adalah:
•
Untuk
memperbaiki dan memperkuat mekanisme pasar.
•
Untuk
mengurangi pengangguran
Jadi singkat kata,
perencanaan pembangunan sangat diperlukan karena merupakan jalan terbaik untuk
mengatasi kemiskinan di negara berkembang khususnya di negara Indonesia.
Perencanaan yang baik diperlukan untuk mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan
dan kesejahteraan, meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita,
meningkatkan kesempatan kerja dan untuk pembangunan secara keseluruhan.
Edi Wibowo dalam
bukunya Perencanaan dan Strategi Pembangunan di Indonesia menyatakan bahwa perencanaan
ekonomi adalah usaha secara sadar dari suatu pemerintahan untuk memengaruhi,
mengarahkan, serta mengendalikan perubahan variable-variabel ekonomi yang utama
(misalnya GDP (Gross Domestik Product), konsumsi, investasi, tabungan dan
lain-lain). Suatu rencana ekonomi bisa juga dianggap serangkaian sasaran atau
target ekonomi secara kuantitatif yang khusus yang harus dicapai dalam suatu
jangka waktu tertentu rencana ekonomi bias mencakup keseluruhan (komprehensif)
maupun secara parsial (sebagian).
Adapun strategi
pembangunan ekonomi yang dapat dilakukan oleh suatu negara adalah sebagai
berikut:
a.
Strategi pertumbuhan
Strategi pembangunan
ekonomi negara terpusat pada pembentukan modal, serta menanamkan secara
seimbang, terarah dan memusat. Selamjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan
dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah atau melalui
tindakan koreksi Pemerintah mendistribusikan hasil pembangunan. Kritik paling
keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa kenyataan yang terjadi adalah
ketimpangan yang semakin tajam.
b.
Strategi pembangunan dengan pemerataan
Konsep strategi ini
adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik social
engineering, yaitu penyusunan perencanaan induk dan paket program terpadu. Jika
pembangunan ekonomi ingin terlaksanakan diperlukan sarana untuk menunjang
kegiatan ekonomi, terutama penyediaan pasilitas pendidikan, kesehatan, dan
jalan raya.
c.
Membuat dan melaksanakan perencanaan pembangunan
Tujuannya tentu untuk
mencapai sasaran pembangunan ekonomi. Namun demikian, apa arti perencanaan
tanpa pelaksanaan? Oleh karena itu, dalam perencanaan ini perlu adanya dukungan
pemerintah dan pengawasan dari seluruh masyarakat.
d.
Mengembangkan kegiatan ekonomi
Sektor pertanian
sebenarnya menjanjikan jika dikelola dengan baik, misalnya para petani
menggunakan bibit unggul dan kemudian menggunakan mesin berteknologi canggih.
Namun hal ini memerlukan modal yang tidak sedikit. Pemerintah ikut mendukung
untuk kegiatan moderenisasi ini, mulai dari sosialisasi hingga pemberian
subsidi bagi para petani tersebut. Masalah permodalan untuk perubahan struktur
ekonomi ini tentunya akan teratasi jika pendidikan meningkat, terlaksananya
pembangunan ekonomi, serta tabungan dan investasi.
e.
Meningkatkan tabungan dan investasi
Tabungan dan investasi
merupakan modal yang sangat penting dalam pembangunan. Dengan perbaikan
kualitas pendidikan, masyarakat akan berupaya untuk meningkatkan produktivitas
dan pendapatannya, sehingga dapat meningkatkan tabungan dan investasi.
f.
Meningkatkan kualitas pendidikan
Pendidikan merupakan
unsur penting pembentuk kepribadian bangsa dan kualitas masyarakatnya. Di
berbagai negara, pendidikan selalu diutamakan dalam setiap pembahasan strategi
yang dibuat pemerintah untuk memajukan pembangunan ekonominya. Kebijakan
pendidikan di Indonesia wajib belajar sembilan tahun yang kemudian ditingkatkan
menjadi wajib belajar 12 tahun. Setelah menempuh pendidikan wajib belajar 12
tahun, pemerintah juga sering kali membuka kesempatan bagi siswa berprestasi
untuk mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi, bahkan program ini diikuti oleh
banyak pihak swasta dalam upaya membangun kualitas bangsa.
g.
Strategi ketergantungan
Inti dari konsep
strategi ketergantungan adalah "kemiskinan di negara negara berkembang
disebabkan adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak atau negara
lainya". Namun, kita dituntut untuk mandiri. Teori tersebut kemudian
dikeritik oleh Khotari dengan menyatakan bahwa "teori ketergantungan
tersebut cukup relevan, namun sayangnya semacam dalih kenyataan dari kurangnya
usaha".
h.
Strategi pendekatan kebutuhan pokok
Sasaran dan strategi
ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Jika kebutuhan pokok tidak
mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan hasil rendah akibat kemiskinan yang
bersumber pada kepengangguran sebaiknya usaha usaha lebih mengarahkan untuk
menciptakan lapangan pekerjaan,kebutuhan pokok dan lain lain
7. Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Sistem ini adalah pengganti dari
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan mulai berlaku sejak tahun 2005.
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (disingkat RPJP Nasional) adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun. RPJP Nasional untuk
tahun 2005 sampai dengan 2025 diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007.
Pelaksanaan RPJP Nasional 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap perencanaan
pembangunan dalam periodisasi perencanaan pembangunan jangka menengah nasional
5 (lima) tahunan.
b. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional, (disingkat RPJM Nasional), adalah dokumen perencanaan
untuk periode 5 (lima) tahun yang terdiri dari:
1) RPJM Nasional I
Tahun 2005–2009, dikenal sebagai indonesia sehat 2009,
2) RPJM Nasional II
Tahun 2010–2014, dikenal sebagai indonesia smart 2014,
3) RPJM Nasional III
Tahun 2015–2019, dikenal sebagai permata indonesia 2019,
4) RPJM
Nasional IV Tahun 2020–2024.
c.
Rencana Kerja Pemerintah
RPJM tersebut kemudian
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahunnya. Rencana
Kerja Pemerintah (disingkat RKP) adalah rencana pembangunan tahunan nasional,
yang memuat prioritas pembangunan nasional, rancangan kerangka ekonomi makro
yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan
fiskal, serta program kementerian/lembaga, lintas kementerian/lembaga
kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat
indikatif. RKP merupakan pedoman bagi penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
d. Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (disingkat RPJP Daerah) adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh). RPJP Nasional untuk tahun 2005
sampai dengan 2025 diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. RPJP Daerah
yang memuat visi, misi, dan arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah disusun
mengacu kepada RPJP Nasional.
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, (disingkat RPJM Daerah) adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk perioda 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program kepala daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah
serta memerhatikan RPJM Nasional.
RANGKUMAN
·
Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita
dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk disertai dengan perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu negara
·
Perbedaan
antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar
pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan
ekonomi lebih bersifat kualitatif. Bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input
pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial,
dan teknik.
·
Indikator
pembangunan ekonomi: peningkatan pendapatan nasional, peningkatan Produk
Nasional (PNB), terbukanya kesempatan kerja, perekonomian stabil, surplus
neraca pembayaran luar negeri, dan distribusi pendapatan merata
·
Tahapan
pembangunan ekonomi: tahap pertanian (agraris), tahap manufaktur (industri),
tahap ketiga (bidang jasa).
·
Masalah
pembangunan ekonomi: kemiskinan, pengangguran, ketimpangan distribusi
pendapatan, tingginya angka pertumbuhan penduduk.
·
Perencanaan
ekonomi adalah usaha secara sadar dari suatu pemerintahan untuk mempengaruhi,
mengarahkan serta mengendalikan perubahan variable-variabel ekonomi yang utama.
·
Sistem
perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah
Komentar
Posting Komentar